Dalam pertandingan yang disiarkan langsung Indosiar mulai pkl. 18.00 WIB itu, Maung Bandung tertinggal lebih dulu di babak pertama oleh gol Jajang Mulyana. Di babak kedua, dalam tempo 4 menit, Pangeran Biru membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat gol Makan Konate dan Zulham Zamrun.
Persib pun lolos ke babak semifinal Piala Presiden dengan keunggulan agregat dua gol tandang.
Seperti dikemukakan sejumlah pemain Persib sebelum laga, kemenangan atas Pusamania akan menjadi kado spesial untuk warga Kota Bandung yang berulang tahun ke-205.
Dilansir situs resmi klub, pemain Persib seperti Tony Sucipto dan Ilija Spasojevic mengatakan HUT Bandung menjadi motivasi tersendiri dalam menghadapi Pusamania Borneo.
Kesuksesan Persib menyingkirkan Pusamania juga mengobati luka hati warga Bandung dan bobotoh atas komentar-komentar Pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, sebelum laga.
Dalam psywar-nya, bekas pelatih Persija ini mengatakan "Persib Bandung tidak istimiwa, tidak ada apa-apanya, dan pelatih Djadjang Nurdjaman bukan ahli strategi". Iwan juga mengatakan "Persib Bandung tim biasa-biasa saja dan pelatih Djadjang Nurdjaman harus lebih banyak belajar lagi meracik tim."
Komentar tersebut, menurut Djadjang Nurdjaman, memotivasi bobotoh memenuhi stadion dan mendukung total Maung Bandung untuk membekuk Pusamania Borneo. "Saya bangga bisa mengalahkan Pusamania yang katanya lebih ahli dalam hal strategi," kata Djadjang usai laga.
Pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, sendiri menyatakan dirinya meminta maaf kepada publik sepakbola Bandung atas psywar yang telah ia lakukan sebelum PBFC berhadapan dengan Persib Bandung di babak perempatfinal Piala Presiden.
Usai klubnya dikalahkan Persib Bandung secara menyakitkan 1-2 di leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (26/9/2015) malam WIB, Iwan secara terbuka meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
"Saya juga mohon maaf selama ini psywar, saya kira memang itulah kejujuran dari seorang pelatih, penilaian menurut saya. Cuma teman-teman pers salah mengartikan sehingga terkesan saya sombong, padahal jujur seperti itulah apa kata saya," kata Iwan Setiawan usai pertandingan.
Menurut Iwan Setiawan, psywar sudah biasa dilakukan di dunia sepak bola mancanegara. Untuk, itu jika ada psywar dilakukan oleh salah seorang pelatih kepada tim lawan di sepakbola Indonesia, ia meminta publik sepak bola jangan mudah terprovokasi.
"Ini sepak bola Indonesia, mudah-mudahan ini (psywar) yang pertama tidak alergi lagi, klub atau manajer pada saat dikritik oleh seorang pelatih. Mudah-mudahan menjadi satu inovasi, satu awal di sepak bola Indonesia bahwa psywar itu adalah suatu hal yang biasa, " pungkasnya seperti dikutip inilah.com dan situs resmi Persib.*
Post a Comment
Post a Comment