Pasukan yang dilatih Djajang Nurdjaman ini pun hanya mengoleksi tiga poin dari empat laga dan dipastikan tersingkir di ajang Jenderal Sudirman Cup 2015.
Tanda-tanda Persib tidak akan sukses di ajang ini sudah terlihat sejak awal. Dilansir situs resmi klub, Djadjang menyatakan persiapan tim di turnamen ini "berantakan". Hari pertama latihan saja hanya diikuti 11 pemain.
Sejumlah pemain mengikuti laga "tarkam" Habibie Cup di Makassar. Hasilnya, pemain andalan Maung Bandung di lini depan, Zulham Zamrun, cedera dan tidak bisa main di Sudirman Cup.
Faktor utama kegagalan Persib Bandung di Jenderal Sudirman Cup adalah tidak utuhnya skuad Persib. Tiga pemain andalan absen: Vladimir Vujovic, M. Ridwan, dan Zulham Zamrun.
Masalah utama Persib adalah lini depan dan belakang. Dengan absennya Vlado, jelas kekuatan lini belakang Maung Bandung berkurang. Di lini depan, terbukti Persib membutuhkan pemain haus gol sekelas Zulham Zamrun yang menjadi topskor dan pemain terbaik Piala Presiden 2015.
Kini nama besar Persib "runtuh" dengan kegagalan total di Jenderal Sudirman Cup 2015. Namun demikian, seperti dikatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kami, hujan ge aya raatna (hujan juga ada redanya). Tidak selamanya Persib berprestasi, ada saatnya gagal.
Bagaimanapun, Persib Bandung adalah sumber kebahagiaan dan sumber hiburan warga kota Bandung dan Jawa Barat. Persib adalah pemersatu, perekat, ikon Bandung. Persib tetap nu aing!
Saatnya istirahat dulu bagi Atep dkk., untuk bangkit dalam pertandingan berikutnya. Ajang Persai Cup berupa "duel klasik" kontra PSMS Medan bisa menjadi "pelampiasan" untuk mengembalikan nama besar Persib Bandung Si Maung Bandung Sang Pangeran Biru. Hidup Persib !!! (Opini by Admin).*
Post a Comment
Post a Comment