Warga sekitar yang merasa terganggu dengan kebisingan hampir tiap sore itu meminta polisi bertindak dengan merazia dan mengamankan Stadion GBLA.
Salah seorang warga sekitar, Asep, menyatakan, dirinya sudah sering melaporkan aktivitas balap liar di Stadion GBLA itu kepada RT, RW, Lurah, bahkan Wali Kota dan Polda Jabar via WhatsApp, SMS, dan Twitter.
"Sejauh ini baru ada tanggapan sekali. Hari Minggu (24/1/2016) ada mobil patroli datang. Suasana relatif aman, namun keesokan harinya, para pelapan liar beraksi lagi," ujar Asep.
Ia menambahkan, jamaah masjid raya yang ada di dekat stadion juga merasa tertanggu ketika mereka shalat. Knalpot bising meraung-raung tanpa ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
"Warga bisa saja bertindak, tapi masa sih harus warga, nanti dianggap melanggar aturan, kecuali diizinkan polisi dan pihak berwenang," tegasnya.
Warga meminta akses jalan masuk stadion yang sedang dalam penyelidikan Mabes Polri terkait kasus korupsi itu dibatasi hanya untuk pejalan kaki dan kendaraan proyek.
"Sepeda motor dilarang masuk, kecuali ada petugas yang jaga di portal dekat akses jalan dari tol," ujarnya.
Menurut Asep, jika kesabaran warga tidak bisa dibendung, bisa terjadi aksi pelemparan batu terhadap para pebalap liar itu dan tentu akan menimbulkan masalah baru. Karenanya, ia berharap polisi dan pihak berwenang mengamankan sekitar Stadion GBLA dari balapan liar.*
Post a Comment
Post a Comment