Hal itu dikemukakan Tim Ahli GBLA dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Prio Susilo, saat meninjau perbaikan Stadion GBLA, Jumat (27/5/2916).
Tim menemukan endapan tanah yang menopang bangunan stadion amblas sedalam 70 centimeter. Bahkan, beberapa titik bangunan yang dikhawatirkan terus amblas.
"Penurunan tanahnya tergolong ekstrem, jadi terpaksa kita bongkar. Untuk mengejar MC nol perlu upaya serius karena tebal, contohnya jalan, itu turun hingga 70 centimeter dan berisi tumpukan sampah,” kata Prido dikutip Pojok Jabar.
Prio menambahkan, daftar perbaikan stadion GBLA yang menjadi rekomendasi masuk dalam paket satu dan tidak ditarget waktu untuk melakukan pembenahannya.
"Bareskirm memberikan 50 daftar kerusakan perbaikan diantaranya struktur tanah, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan utilitas,” katanya.
“Kami khawatirkan tanah turun atau amblas sehingga perbaikan ini, kita jalankan dengan cara grouting, disuntik tanahnya agar tidak amblas lagi. Tanah yang jelek itu dibuang dan diganti dengan batu,” tandasnya.
"Penurunan tanahnya tergolong ekstrem, jadi terpaksa kita bongkar. Untuk mengejar MC nol perlu upaya serius karena tebal, contohnya jalan, itu turun hingga 70 centimeter dan berisi tumpukan sampah,” kata Prido dikutip Pojok Jabar.
Prio menambahkan, daftar perbaikan stadion GBLA yang menjadi rekomendasi masuk dalam paket satu dan tidak ditarget waktu untuk melakukan pembenahannya.
"Bareskirm memberikan 50 daftar kerusakan perbaikan diantaranya struktur tanah, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan utilitas,” katanya.
Dari peninjauan yang dilakukan, kata Prio, ada beberapa titik bangunan yang dikhawatirkan terus amblas. Oleh karena itu, pembongkaran menjadi langkah efektif. Tak hanya itu, beberapa penyangga bangunan juga dibongkar dan diganti karena tidak disertai kerangka beton.
“Kami khawatirkan tanah turun atau amblas sehingga perbaikan ini, kita jalankan dengan cara grouting, disuntik tanahnya agar tidak amblas lagi. Tanah yang jelek itu dibuang dan diganti dengan batu,” tandasnya.
Stadion GBLA berkapasitas 38.000 tempat duduk ini dibangun pada era Wali Kota Bandung Dada Rosada. Kondisi stadion bertaraf internasional ini bermasalah --retak dan amblas-- karena dibangun tidak sesuai dengan kekentuan.
Bareskrim Polri sejauh ini baru menetapkan satu tersangka korupsi dana pembangunan stadion, yaitu Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Pemkot Bandung, YAS. (Baca: Bareskrim Baru Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Stadion GBLA).
Stadion GBLA dibangun untuk menjadi homebase Persib Bandung dan fasilitas olahraga Kota Bandung. Rencananya, stadion ini juga akan digunakan dalam PON Jabar 2016.
Persib Bandung bahkan berencana menggunakan Stadion GBLA dalam turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Saat ini renovasi stadion tengah dilakukan untuk memperbaiki retakan dan amblas.*
Post a Comment
Post a Comment