Kota Bandung Raih Predikat Kota Pintar (Smart City) di Indonesia

Post a Comment
Kota Bandung Raih Predikat Kota Pintar (Smart City) di Indonesia
BandungAktual.com -- Kota Bandung meraih predikat sebagai Kota Pintar (Smart City) di Indonesia. 

Penghargaan tersebut diberikan kepada kota Bandung berdasarkan penilaian dengan sistem Smart Region Maturity Index (SRMI) Citiasia Center for Smart Nation.

Kota Bandung meraih predikat Golden Champion pada The 2nd Indonesia Smart Nation Awards Kategori Kota Besar. 

Penghargaan diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Deputi Kementerian Perencanaan Pembangunan Bidang Pengembangan Regional Arifin Rudiyanto kepada Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Dilansir Merdeka, SRMI merupakan indeks komposit dari Smart Readiness Index dan Smart Region Index dengan parameter dari kerangka kerja Smart Nation yang dikembangkan Citiasia. Perhitungan SRMI dilakukan terhadap 415 kabupaten, 93 kota, 34 provinsi di Indonesia.

Kota Bandung mendapatkan nilai 56,42 dengan rating B untuk kategori kota dengan populasi lebih dari 800 ribu penduduk.

Menurut Founder & Chairman Citiasia Group Cahyana Ahmadjayadi, Smart Region dibangun untuk mencapai kehidupan masyarakat yang lebih aman, lebih mudah, lebih sehat, dan lebih makmur dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja, mengurangi biaya (efisiensi) dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

"Alhamdulillah Kota Bandung hari ini mendapat penghargaan sebagai smart nation. Saya berharap mudah-mudahan dengan penghargaan ini menjadi motivasi kita, khususnya seluruh SKPD Kota Bandung, umumnya warga Kota Bandung untuk meningkatkan Smart People," kata Oded.

Ia menekankan keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental warga Bandung. Di samping membangun smart city dan smart infrastucture, ia juga menitikberatkan pada pembangunan iman dan taqwa (imtaq). 

"Yang terpenting dari smart people adalah imtaq. Jadi, warga Kota Bandung memiliki imtaq yang luar biasa. Itu harapan saya," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklaim 70 persen permasalahan di Kota Bandung terselesaikan dengan konsep smart city, melalui ragam pemanfaatan teknologi informatika atau aplikasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.

"Kalau bicara angka dengan 300 aplikasi yang kami punya, saya boleh klaim 70 persen masalah yang dulu tak bisa diakses dan dikontrol kini bisa terselesaikan," ucap Ridwan dalam acara Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (2/9/2016).

Aplikasi layanan aduan masyarakat (Lapor!) dan aplikasi pelayanan masyarakat berbasis online serta e-budgeting lainnya menjadi satu dari sekitar 300 perangkat lunak yang telah dibuat Pemerintah Kota Bandung untuk mendukung menyelesaikan permasalahan baik di lingkungan masyarakat maupun di internal birokrasi.

"Di Bandung semua dinas punya akun sosmed, dulu warga yang komplain ke saya hampir ribuan. Dengan sistem Lapor!, daya problem solving terselesaikan 70 persen. Saya paksa tiap dinas punya akun sosmed sendiri. Bukan berarti tidak ada masalah tapi keluhannya sekarang lebih merata," ucapnya.*

Related Posts

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *