Dengan e-voucher senilai Rp110.000 per bulan itu, warga kurang mampu di Kota Bandung tak akan lagi menerima pembagian raskin. Warga bisa memilih dan membeli beras sesuai dengan selera, bahkan voucher bisa juga untuk membeli telur.
Menurut Kepala Dispertapa Kota Bandung, Elly Wasliah, dengan e-voucher ini, warga bisa membeli beras pandan wangi, rajalele, atau beras jenis apa saja, serta bisa dibelanjakan untuk membeli telur.
"Setiap bulan voucher akan terisi Rp 110 ribu jika tidak terpakai tidak hilang," ujar Elly dikutip Tribun Jabar.
Untuk mendapatkan e-voucher masyarakat juga tidak usah mengantre karena pembagian kartu sudah diatur bank. Voucher juga tiap bulan sudah diisi otomatis oleh bank.
"Bank juga memverifikasi data warga miskin, sehingga kami tidak melakukan verifikasi ulang," ujar Elly.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) akan melakukan uji coba penggunaan e-voucher sebagai pengganti raskin reguler di 44 kota dan kabupaten di Indonesia.
"Di Jawa Barat hanya enam Kota di antaranya Kota Bandung dan Cimahi sedangkan Kabupaten Bandung masih pembagian raskin reguler," ujar Elly.
Elly mengatakan, Kota Bandung mendapat jatah e-voucher 69.878 RTS, jumlah ini meningkat dibanding penerima raskin 62.255 RTS.*
Post a Comment
Post a Comment