Djanur --sapaan akrab Djadjang Nurdjaman-- mengaku kecewa dengan hasil imbang. Ia menilai Atep dkk sudah bermain baik dan bekerja keras, namun gagal menang karena terpengaruh rekor buruk tidak pernah menang melawan Arema dalam dua tahun terakhir.
"Dari hasil tidak puas karena harusnya kita bisa mengamankan poin di kandang. Tapi, secara permainan tim tidak jelek," ujarnya usai pertandingan dikutip persib.co.id.
Djanur menilai laga kali ini terbilang sulit lantaran tim yang dihadapinya (Arema FC) berstatus juara Piala Presiden 2017.
Selain itu, Persib terpengaruh dengan statistik pertemuan kedua tim. Sejak 2014 Maung Bandung belum pernah sekali pun meraih kemenangan atas Singo Edan.
"Mungkin kami terganggu dengan statistik dua tahun tidak pernah menang, kami belum bisa memecahkan itu," terangnya.
Djanur memuji penampilan dua pemain asingnya, Michael Essien dan Carlton Cole, meski keduanya tidak tampil penuh.
"Jujur kami kekurangan kreator dari lini tengah. Zola sebenarnya tidak tampil jelek sebagai kreator tapi belum memuaskan," kata Djanur.
Djanur berharap untuk laga selanjutnya kontra PS TNI di Stadion Pakansari, Sabtu (22/4/2017), skuatnya bisa menang.
Di sisi lain, pelatih Arema FC, Aji Santoso, mengatakan seharusnya timnya menang atas Persib. Menurutnya, gol Cristian Gonzales di menit ke-38 harusnya disahkan wasit.
"Gol Gonzales tidak offside. Tapi saya hargai keputusan wasit. Saya hormati itu," kata Aji.
Selama babak pertama, tidak banyak peluang tim tuan rumah didapatkan. Justru Arema yang menurut Aji lebih banyak menciptakan ancaman ke gawang Persib.*
Post a Comment
Post a Comment