BandungAktual.com -- Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman meminta suporter Persib (Bobotoh) berkomentar sopan di media sosial.
Djanur menyesalkan sebagian bobotoh yang berkomentar dengan kata-kata kasar tentang permainan Maung Bandung dan strategi yang diterapkannya.
Djanur menyesalkan sebagian bobotoh yang berkomentar dengan kata-kata kasar tentang permainan Maung Bandung dan strategi yang diterapkannya.
Djanur sendiri dalam sepekan terakhir melakukan aksi mogok bicara kepada media. Menurutnya, ia membatasi pelayanan kepada jurnalis peliput Persib. Djanur tidak bersedia jika harus diwawancara setiap harinya.
Namun, pelatih asal Majalengka Jawa Barat ini menegaskan, tak melarang jika anak asuhnya untuk ikut puasa bicara kepada awak media. Meski dalam beberapa hari terakhir, para punggawa Persib juga ikut-ikutan irit dalam bicara.
"Saya ga melarang hanya dibatasi saja karena sekali lagi dengan menjamurnya medsos saya dapat keluhan dari pemain kadang ada umpatan kasar pada pemain, apalagi pelatih,” jelasnya.
Djanur mengaku kecewa dengan kata-kata tidak pantas yang dilontarkan oleh Bobotoh kepada dirinya dan anak asuhnya.
"Saya ga melarang hanya dibatasi saja karena sekali lagi dengan menjamurnya medsos saya dapat keluhan dari pemain kadang ada umpatan kasar pada pemain, apalagi pelatih,” jelasnya.
Djanur mengaku kecewa dengan kata-kata tidak pantas yang dilontarkan oleh Bobotoh kepada dirinya dan anak asuhnya.
Menurut Djanur, pihaknya tidak alergi dengan kritikan, tapi diharapkan masukan yang datang disampaikan lewar cara yang santun.
"Maaf, Bobotoh itu tidak semua santun, saya sebagai pelatih juga mendapat umpatan kasar, disuruh lihat permainan PSM tapi ternyata PSM-nya kalah 'kan, saya ga mengerti kadang mereka ga ada respek,” tukasnya.
"Dengan menjamurnya medsos sekarang, saya pikir itu juga cukup berbahaya karena saya juga dapat pengaduan dari pemain, kadang-kadang di medsos ada yang kurang ajar, sampai-sampai ada yang bilang [perkataan kasar] tingali batur maen alus (lihat tuh tim lain main bagus)'," ungkap Djanur.
"Jangan pun sama pelatih, sama pemain pun begitu, tidak ada respek dan menghargai pemainnya itu tidak ada, tapi bukan semuanya, cuma sebagian saja," pungkasnya. (simamaung.com/bobotoh.id).*
"Maaf, Bobotoh itu tidak semua santun, saya sebagai pelatih juga mendapat umpatan kasar, disuruh lihat permainan PSM tapi ternyata PSM-nya kalah 'kan, saya ga mengerti kadang mereka ga ada respek,” tukasnya.
"Dengan menjamurnya medsos sekarang, saya pikir itu juga cukup berbahaya karena saya juga dapat pengaduan dari pemain, kadang-kadang di medsos ada yang kurang ajar, sampai-sampai ada yang bilang [perkataan kasar] tingali batur maen alus (lihat tuh tim lain main bagus)'," ungkap Djanur.
"Jangan pun sama pelatih, sama pemain pun begitu, tidak ada respek dan menghargai pemainnya itu tidak ada, tapi bukan semuanya, cuma sebagian saja," pungkasnya. (simamaung.com/bobotoh.id).*
Post a Comment
Post a Comment