Tidak ada laporan ke polisi, kriminalitas terhadap Bobotoh di Stadion GBLA dianggap hoax.
"Dengan adanya berita-berita miring dari bobotoh tentang keamanan di GBLA yang tidak pasti dapat dibuktikan baik tempat kejadian maupun pelakunya karena tidak ada pihak yang secara resmi melaporkan kepada pihak keamanan/Polsek Gede Bage. Maka hal tersebut tidak dapat ditindaklanjuti kebenarannya/hoax," demikian salah satu poin kesepakatan pada rapat gabungan tentang pengelolaan parkir Stadion GBLA, Selasa (9/5/2017).
Meski demikian, selama pertandingan berlangsung, sudah ditangkap langsung oleh Polsek Gede Bage sebanyak 6 orang pelaku yang melakukan kejahatan dan semuanya bukan warga Gedebage.
Rapat gabungan dilakukan terkait banyaknya keluhan Bobotoh di media sosial terkait pengelolaan parkir di area GBLA yang selalu diwarnai dengan berbagai kejadian yang dianggap merugikan banyak bobotoh.
Rapat dipimpin langsung oleh Kadispora Bandung Dodi Ridwansyah dan dihadiri oleh unsur Polrestabes Bandung, Dishub Kota Bandung, Satpol PP Kota Bandung, Muspika Kecamatan Gedebage, Kelurahan Rancanumpang, dan Panpel Persib di Kantor Dispora.
Dilansir laman PRFM News, Kesepakan yang dihasilkan antara lain area parkir di Gerbang Biru dan Gerbang Merah Stadion GBLA berada di bawah tanggun jawab UPT Parkir Dishub Kota Bandung
Kupon Parkir Roda Dua Rp5.000 dan Roda Empat Rp10.000
Disebutkan dalam kesepakatan, Juru Parkir diharuskan memakai tanda pengenal/rompi yang ada ciri khas tertentu agar tidak ditiru oleh oknum yang memanfaatkan situasi
Area Parkir di Pemukiman Warga, yakni Kompleks Griya Cempaka Arum (GBLA), menjadi tanggung jawab kewilayahan/muspika.
Kesepakatan lainnya, dimulai dari pintu keluar masuk interchange Tol KM 151 sampai sepanjang badan jalan menuju GBLA tidak boleh ada kendaraan roda 2 dan roda 4 yg parkir di lokasi tersebut dan menjadi tanggung jawab Dishub dibantu Satpol PP dan unsur keamanan
Area halaman parkir KIR Dishub di jalan pendamping yang berjarak 0,5 KM digunakan parkir kendaraan roda 4 kecil/besar dan secara teknis diserahkan ke Dishub
Dengan adanya Pedagang Asongan di dalam Stadion, Kadispora dengan tegas melarang adanya pedagang masuk saat pertandingan untuk menjaga hal-hal yang tidak diharapkan.
Sebelumnya diberitakan, banyak bobotoh mendesak Panpel Persib untuk meninggalkan Stadion GBLA dan kembali menggunakan Stadion Si Jalak Harupat Soreang sebagai kandang Maung Bandung.
Pasalnya, menurut Bobotoh, di GBLA banyak preman yang melakukan pungli parkir hingga Rp100 ribu dan banyaknya aksi keriminal berupa pencuan helm, spare part kendaraan, hingga kehilangan sepeda motor.
Pasalnya, menurut Bobotoh, di GBLA banyak preman yang melakukan pungli parkir hingga Rp100 ribu dan banyaknya aksi keriminal berupa pencuan helm, spare part kendaraan, hingga kehilangan sepeda motor.
Namun, karena tidak ada laporan kepada polisi, informasi kriminalitas dianggap hoax. Panpel Persib pun tetap menggunakan Stadion GBLA sebagai kandang Persib di Liga 1.*
Post a Comment
Post a Comment