BandungAktual.com -- Persib Bandung ditahan imbang Borneo FC di Stadion GBLA, Sabtu (20/5/2017). Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengaku sangat kecewa.
Menerapkan permainan menyerang, Persib justru ketinggalan 0-1 lebih dulu, lalu membalikkan keadan menjadi 2-1 di akhir babak pertama. Borneo FC menyamakan kedudukan di menit akhir babak kedua.
Menurut Djanur, gagalnya tendangan penalti Essien menjadi gol merontokkan mental pasukannya. Para pemain Maung Bandung seakan turun mental. Imbasnya, tim tamu mampu mendominasi permainan hingga menyamakan kedudukan di menit akhir babak kedua.
"Memang ada satu penalti terbuang dan pastinya berdampak pada menit-menit berikutnya dan bisa terbalas keunggulan dari 2-1 jadi 2-2,” tuturnya.
Djanur menambahkan, eksekutor penalti seharusnya Vladimir Vujovic, bukan Essien.
"Kemudian soal eksekusi penalti sendiri, untuk tugas free kick seperti itu bukan hanya penalti, tapi dari semua lini kiri kanan termasuk tendangan bebas, saya tetap masih konsisten memberikan tugas sebelum pertandingan, jadi kalau kalian (wartawan) ikut di meeting sebelum pertandingan, nama-namanya sudah tertera di situ," terangnya.
"Jadi masih tetap saya tunjuk Vlado untuk tendangan penalti, tapi di lapangan saya tidak bisa teriak-teriak terlalu keras ketika Essien harus mengambil bola, saya pikir Vlado juga tidak memaksanya untuk mengambil," cetusnya.
Djanur memohon maaf pada para bobotoh. Misi mengamankan poin penuh dan tampil atraktif tak tercapai. "Mohon maaf Bobotoh kami gagal berikan kemenangan malam ini,” pungkasnya.
Menerapkan permainan menyerang, Persib justru ketinggalan 0-1 lebih dulu, lalu membalikkan keadan menjadi 2-1 di akhir babak pertama. Borneo FC menyamakan kedudukan di menit akhir babak kedua.
Hasl ini menjadi pukulan telak bagi Djanur. Dalam jumpa pers usai laga, Djanur mengaku kecewa dengan hasil akhir.
"Hasil yang kurang memuaskan, sungguh mengecewakan karena permainan kita, kita gagal keluar sebagai pemenang. Tapi hasil 2-2 merupakan kerugian buat kami karena main di kandang,” katanya dikutip laman Simamaung.
Menurut Djanur, gagalnya tendangan penalti Essien menjadi gol merontokkan mental pasukannya. Para pemain Maung Bandung seakan turun mental. Imbasnya, tim tamu mampu mendominasi permainan hingga menyamakan kedudukan di menit akhir babak kedua.
"Memang ada satu penalti terbuang dan pastinya berdampak pada menit-menit berikutnya dan bisa terbalas keunggulan dari 2-1 jadi 2-2,” tuturnya.
Djanur menambahkan, eksekutor penalti seharusnya Vladimir Vujovic, bukan Essien.
"Kemudian soal eksekusi penalti sendiri, untuk tugas free kick seperti itu bukan hanya penalti, tapi dari semua lini kiri kanan termasuk tendangan bebas, saya tetap masih konsisten memberikan tugas sebelum pertandingan, jadi kalau kalian (wartawan) ikut di meeting sebelum pertandingan, nama-namanya sudah tertera di situ," terangnya.
"Jadi masih tetap saya tunjuk Vlado untuk tendangan penalti, tapi di lapangan saya tidak bisa teriak-teriak terlalu keras ketika Essien harus mengambil bola, saya pikir Vlado juga tidak memaksanya untuk mengambil," cetusnya.
Djanur memohon maaf pada para bobotoh. Misi mengamankan poin penuh dan tampil atraktif tak tercapai. "Mohon maaf Bobotoh kami gagal berikan kemenangan malam ini,” pungkasnya.
Bobotoh yang merasa kecewa berat meramaikan tagar #DjanurOut di Twitter. Namun, tampaknya manajemen masih akan mempertahankan sang pelatih karena hasil imbang tidak terlalu buruk.*
Post a Comment
Post a Comment