Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, PSSI seharusnya tidak memberi sanksi kepada Persib Bandung akibat Bobotog menampilkan koreografi Save Rohingya.
Menurut Imam, pemerintah Indonesia saja mengirimkan bantuan ke Rohingya. Karenanya, Menpora merasa heran PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung.
Ia pun berharap induk sepakbola nasional tersebut mencabut hukumannya buat Maung Bandung.
Hukuman berupa denda Rp50 juta dijatuhkan karena Komdis PSSI menilai koreografi tersebut bermuatan politik. FIFA melarang adanya hal tersebut di dalam sebuah pertandingan.
Akan tetapi, Imam menuturkan, aksi yang dilakukan Bobotoh murni sebagai bentuk solidaritas terhadap etnis Rohingnya yang sedang tertindas di Myanmar. Buktinya adalah pemerintah Indonesia memberikan bantuan 54 ton buat para pengungsi di sana.
"Pemerintah saja mengirim bantuan ke sana. Tolong dipertimbangkan lagi sanksinya itu. Wong itu solidaritas kita sesama bangsa, apalagi ini kemanusiaan," kata Imam di kantor Kemenpora, Rabu (19/9/2017), dikutip Four Four Two.
"Kecuali soal rasis, soal apa. Ini saja Presiden RI [Joko Widodo] bantu Rohingya, masyarakat lain bantu Rohingya. Mestinya dicabut [sanksinya]," tambahnya.
Guna membayar denda, Bobotoh bersama elemen masyarakat lain menggalang dana #KoinUntukPSSI. Laman Viking Persib menyebutkan dana yang terkumpul sudah lebih dari 50 juta. Sisanya akan disalurkan kepada pengungsi Rohingya.*
Post a Comment
Post a Comment