WALI KOTA Bandung Ridwan Kamil dinilai kurang komunikasi dengan partai politik. Padahal, RK baru mendapat dukungan Partai NasDem yang hanya punya lima kursi di DPRD Jabar dari 20 kursi yang dibutuhkan untuk maju di Pilgub Jabar 2018.
Penilaian itu dikemukakan Ketua Tim Pilkada Daerah (TPD) Hanura Jabar, Budi Hermansyah.
"Secara personal kami melihat RK kurang komunikasi dengan partai. Hingga saat ini setelah diusung Nasdem kami lihat belum ada progress, berarti harus ada yang dievaluasi," katanya dikutip Pikiran Rakyat.
Budi mempertanyakan kegiatan Ridwan Kamil selama berbulan-bulan kekosongan tambahan dukungan.
Budi mempertanyakan kegiatan Ridwan Kamil selama berbulan-bulan kekosongan tambahan dukungan.
"Apa RK pernah silaturahmi ke partai-partai? Beda dengan yang lain. Tapi saya tidak mau membandingkan. Kita gimana mau bangun komunikasi kalau tidak tahu agendanya RK," jelasnya.
Hanura menilai, figur populer bukan jaminan menjadi daya tarik mendapat dukungan partai. Pasalnya, figur bisa datang dan pergi, namun partai itu jelas, memiliki agenda strategis.
"Kami tidak akan pusing soal figur. Banyak yang lebih penting bagi partai. Figur bukan segalanya, tapi etika figur yang akan kami hormati. Etika itu penting untuk komunikasi politik," katanya.
Ditegaskan Budi, sampai saaat ini pihaknya tidak tahu agenda politik Ridwan Kamil, padahal itu penting.
Hanura menilai, figur populer bukan jaminan menjadi daya tarik mendapat dukungan partai. Pasalnya, figur bisa datang dan pergi, namun partai itu jelas, memiliki agenda strategis.
"Kami tidak akan pusing soal figur. Banyak yang lebih penting bagi partai. Figur bukan segalanya, tapi etika figur yang akan kami hormati. Etika itu penting untuk komunikasi politik," katanya.
Ditegaskan Budi, sampai saaat ini pihaknya tidak tahu agenda politik Ridwan Kamil, padahal itu penting.
"Jangan sampai kita udah usung (RK) lupa, ada pengalaman dan catatan (RK mangkir dari partai pendukung pada pilwalkot). Saya tidak akan sebut, tapi ada catatan, kita semua tahu persis. Oke pilkada pillihan rakyat, tapi partai juga punya rakyat yang jelas dan tidak abstrak," ucap dia.
Dia pun berharap, jika RK ingin didukung banyak partai maka berilah keyakinan pada partai. Dan jaminan bahwa dia tidak akan berpindah ke lain hati.
"RK harusnya memberikan jaminan dan keyakinan kepada kami, bahwa dia tidak akan melakukan hal yang sama, sehingga bikin kecewa partai pengusung. Dan untuk komunikasi ini ada waktu sampai Desember,"ucap dia.
Di Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil diprediksi bersaing dengan pasang Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang diusung PKS-Gerindra dan Dedi Mulyadi (PDIP-Golkar).
Dia pun berharap, jika RK ingin didukung banyak partai maka berilah keyakinan pada partai. Dan jaminan bahwa dia tidak akan berpindah ke lain hati.
"RK harusnya memberikan jaminan dan keyakinan kepada kami, bahwa dia tidak akan melakukan hal yang sama, sehingga bikin kecewa partai pengusung. Dan untuk komunikasi ini ada waktu sampai Desember,"ucap dia.
Di Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil diprediksi bersaing dengan pasang Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang diusung PKS-Gerindra dan Dedi Mulyadi (PDIP-Golkar).
RK bisa maju sebagai Cagub Jabar jika mendapat dukungan dari partai lain selain NasDem, yakni Hanura, PPP, PAN, Demokrat, dan PKB yang belum menentukan calon.
Sejauh ini baru PKB yang menyatakan bergabung dengan NasDem untuk mengusung Ridwan Kamil. Gabungan NasDem-PKB baru menghasilkan 12 kursi sehingga masih kekurangan 8 kursi.
Post a Comment
Post a Comment