Menurut Nurul Arifin, dukungan Ridwan Kamil itu menjadi bagian komitmen politik setelah Golkar memberikan dukungan bagi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
"Itu 'kan komitmen kalau misalnya Golkar sudah memberikan 17 kursinya kepada Kang Emil, kemudian tidak ada timbal baliknya, saya kira itu harus dipertanyakan sisi etika politiknya," ujar Nurul, Sabtu (4/11/2017), dikutip Kompas.
Nurul hadir dalan pertemuan antara Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung.
Dalam pertemuan itu, Idrus menunjukkan surat keputusan DPP Golkar yang mengusung Ridwan maju sebagai calon Gubernur Jabar.
Selain membahas soal Pilkada Jabar, pertemuan itu juga memaparkan rencana Golkar di Pilkada Kota Bandung.
Nurul menuturkan, dalam pertemuan itu, Ridwan Kamil cukup paham dengan keinginan Golkar, termasuk soal permintaan Golkar yang ingin Ridwan Kamil menggiring suaranya untuk Nurul Arifin di Pilkada Kota Bandung.
"Saya kira Kang Emil kalau melihat dari pertemuan hari ini sangat manis, wise, dan beliau tahu sikap apa yang harus diambil," ucapnya.
Ridwan Kamil sendiri meminta Nurul untuk menemukan pasangannya dalam Pilwalkot 2018 terlebih dahulu sebelum mendapatkan rekomendasi darinya.
"Harus ada kepastian dulu berbentuk pasangan, saya tidak bisa mengusung individu sebelum individu itu berpasangan. Idealnya koalisi partai-partai di Pilgub Jabar itu seirama dengan di Kota Bandung. Artinya pasangan Nurul harus ketemu dulu. Di situ saya akan memberikan upaya rekomendasi," ujar Ridwan Kamil.
Saat ini Nurul Arifin telah memperoleh dukungan dari Golkar untuk maju dalam Pilwalkot 2018. Artis era 90-an tersebut membutuhkan tiga kursi lagi agar secara otomatis dapat mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Bandung.*
Post a Comment
Post a Comment