Akibat perebutan posisi cawagub antara PPP dan PKB itu, Ridwan Kamil pun batal mengumumkan nama calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.
Pengumuman cawagub itu semula dijadwalkan Rabu 20 Desember 2017, tetapi diputuskan ditunda, dengan alasan bahwa Ridwan Kamil masih membutuhkan waktu lebih lama untuk bermusyawarah dengan petinggi partai koalisi.
Ketua Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, memahami keputusan penundaan itu. Saan mengakui, penentuan calon wakil pendamping Ridwan Kamil memang cukup alot.
Dua partai anggota koalisi, yaitu PPP dan PKB, sama-sama memperebutkan posisi itu, masing-masing mengajukan kadernya. Kedua partai itu mengancam hengkang dari koalisi jika Ridwan tak memilih kadernya.
Sebelumnya, PPP menagih janji Ridwan Kamil tentang komitmennya memilih kader partai berlambang Kakbah, yaitu Uu Ruzhanul Ulum, sebagai calon wakil gubernur.
"Dengan data dan fakta saat ini, masa (Ridwan Kamil) masih ragu memilih Pak Uu. Kami PPP tidak ragu mengusung Pak Uu. Kita sudah tegas akan menarik dukungan jika Pak Uu tidak terpilih," katanya.
Partai Golkar juga mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil gara-gara masalah cawagub. Nama Daniel Muttaqien Syafiudin yang disodorkan tak kunjung dideklarasikan RK sampai deadline 25 November 2017.
Jika PKB atau PPP mencabut dukungan, maka kepada RK kembali kekurangan jumlah kursi yang dibutuhkan. Koalisi Nasdem (5 kursi), PKB (7), dan PPP (9) menghasilkan 21 kursi.
Hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Jabar, jumlah kursi tertinggi di DPRD Jabar diraih oleh PDIP (20 kursi), diikuti Golkar (17), PKS (12), Demokrat (12), Gerindra (11), PPP (9), PKB (7), NasDem (5), PAN (4), dan Hanura (3). (Sumber: viva.co.id/detik.com).*
Sebelumnya, PPP menagih janji Ridwan Kamil tentang komitmennya memilih kader partai berlambang Kakbah, yaitu Uu Ruzhanul Ulum, sebagai calon wakil gubernur.
"Kami PPP tidak ragu mengusung Pak Uu. Kami sudah tegas akan menarik dukungan jika Pak Uu tidak terpilih," kata Sekretaris PPP Jawa Barat, Pepep Syaiful Hidayat.
Sehari sebelumnya, PKB mengklaim aspirasi basis pendukung dan para kiai serta pengurus menghendaki kadernya, yaitu Maman Imanulhaq dan Syaiful Huda, menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
Pihak PKB segera bereaksi ketika mendengar desas-desus bahwa Ridwan akan memilih Uu Ruzhanul Ulum (PPP).
"Jika iya pilihannya Kang Emil (Ridwan Kamil) ke Kang Uu, dipastikan PKB check out(keluar) dari dukungannya," kata Sekretaris PKB Jawa Barat, Sidkon Djampi.
PPP mengklaim, dari awal partai itu menyatakan mendukung Ridwan, mereka sudah menyodorkan Uu Ruzhanul Ulum. "Sudah dipaketkan. Itu sudah ditandatangani (Ridwan Kamil) di SK(surat keputusannya)-nya," kata Sekretaris PPP Jawa Barat, Pepep Syaiful Hidayat.
Ketua Umum PPP pun, lanjut Pepep, sering mengingatkan komitmen Ridwan Kamil tentang nama Uu itu, dan mendesak segera dideklarasikan.
Sehari sebelumnya, PKB mengklaim aspirasi basis pendukung dan para kiai serta pengurus menghendaki kadernya, yaitu Maman Imanulhaq dan Syaiful Huda, menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018.
Pihak PKB segera bereaksi ketika mendengar desas-desus bahwa Ridwan akan memilih Uu Ruzhanul Ulum (PPP).
"Jika iya pilihannya Kang Emil (Ridwan Kamil) ke Kang Uu, dipastikan PKB check out(keluar) dari dukungannya," kata Sekretaris PKB Jawa Barat, Sidkon Djampi.
PPP mengklaim, dari awal partai itu menyatakan mendukung Ridwan, mereka sudah menyodorkan Uu Ruzhanul Ulum. "Sudah dipaketkan. Itu sudah ditandatangani (Ridwan Kamil) di SK(surat keputusannya)-nya," kata Sekretaris PPP Jawa Barat, Pepep Syaiful Hidayat.
Ketua Umum PPP pun, lanjut Pepep, sering mengingatkan komitmen Ridwan Kamil tentang nama Uu itu, dan mendesak segera dideklarasikan.
"Dengan data dan fakta saat ini, masa (Ridwan Kamil) masih ragu memilih Pak Uu. Kami PPP tidak ragu mengusung Pak Uu. Kita sudah tegas akan menarik dukungan jika Pak Uu tidak terpilih," katanya.
Partai Golkar juga mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil gara-gara masalah cawagub. Nama Daniel Muttaqien Syafiudin yang disodorkan tak kunjung dideklarasikan RK sampai deadline 25 November 2017.
Jika PKB atau PPP mencabut dukungan, maka kepada RK kembali kekurangan jumlah kursi yang dibutuhkan. Koalisi Nasdem (5 kursi), PKB (7), dan PPP (9) menghasilkan 21 kursi.
Post a Comment
Post a Comment