Hal itu dikemukakan gelandang Persib, Dedi Kusnandar, yang pernah menyaksikan langsung permainan JDT yang dilatih Mario Gomez di Liga Super Malaysia.
Dedi yakin, dengan rekam jejak yang dimiliki Gomez, Persib Bandung bakal lebih baik daripada musim lalu.
"Pasti lebih optimistis ya karena kalau melihat dari track record-nya coach Mario. Kami optimistis apalagi saya tahu dia juga pernah di Johor dan berhasil membawa titel di sana," ujanya dikutip Tribun Jabar.
"Kredibilitasnya pasti menjadi sebuah keuntungan buat Persib dan membawa tim ini menjadi lebih baik," kata Dedi.
Mantan kapten Timnas U-23 Indonesia yang sempat bermain di Liga Malaysia, mengaku cukup mengenal karakter permainan Mario Gomez sewaktu JDT.
Pada tahun 2016, Dedi Kusnandar bergabung dengan klub kasta kedua Liga Malaysia, Sabah FA. Selama di sana, ia mengaku sering menyaksikan Mario Gomez saat memimpin JDT.
"Ya saya tahu walaupun saya klubnya beda kasta sama dia tapi saya juga sering menonton tim dia kalau main. Saya suka nonton Johor main selama di Malaysia dan cara main mereka juga bagus dan terbukti bisa menjadi juara di sana," ujarnya.
"Pasti lebih optimistis ya karena kalau melihat dari track record-nya coach Mario. Kami optimistis apalagi saya tahu dia juga pernah di Johor dan berhasil membawa titel di sana," ujanya dikutip Tribun Jabar.
"Kredibilitasnya pasti menjadi sebuah keuntungan buat Persib dan membawa tim ini menjadi lebih baik," kata Dedi.
Mantan kapten Timnas U-23 Indonesia yang sempat bermain di Liga Malaysia, mengaku cukup mengenal karakter permainan Mario Gomez sewaktu JDT.
Pada tahun 2016, Dedi Kusnandar bergabung dengan klub kasta kedua Liga Malaysia, Sabah FA. Selama di sana, ia mengaku sering menyaksikan Mario Gomez saat memimpin JDT.
"Ya saya tahu walaupun saya klubnya beda kasta sama dia tapi saya juga sering menonton tim dia kalau main. Saya suka nonton Johor main selama di Malaysia dan cara main mereka juga bagus dan terbukti bisa menjadi juara di sana," ujarnya.
Dia menilai, secara filosofi permainan, Mario Gomez kerap memeragakan gaya bermain atraktif yang menghibur.
"Secara rinci sih saya tidak terlalu mendalami tetapi kalau melihat sekilas, saya melihat timnya bermain menghibur dan mereka juga kan tim yang kuat di bawah asuhan Mario Gomez itu," ujarnya.
Sebelumnya, saat jumpa pers usai diperkenalkan, Minggu (10/12/2017), Mario Gomez juga memaparkan filosofi bermainnya yang meniru gaya bermain klub-klub Liga Inggris.
"Kami butuh semua pemain saat menguasai bola, pemain akan bersama-sama menyerang maupun saat bertahan," katanya seperti dikutip liga-indonesia.id.
"Kami tidak hanya perlu menyerang dan kami juga perlu bertahan dan itu yang terpenting dalam membangun sebuah tim. Kalau punya penyerangan bagus tapi tanpa pertahanan, tidak akan menang. Kami butuh semua pemain saat menguasai bola dan tidak bisa ketika kehilangan bola hanya berjalan," tegasnya.
Filosofi tersebut, lanjutnya, sudah tertanam pada dirinya saat masih bekerja sama dengan Hector Raul Cuper di Real Mallorca, Valencia, dan Inter Milan. Iya yakin, skuat Persib Bandung tidak butuh banyak adaptasi dengan filosofinya itu.
"Semua guru berkata, kami tidak bisa bicara hanya tentang serangan dan bertahan dan yang paling penting adalah tim dan menang. Ketika kehilangan bola semua pemain harus ikut bertahan. Ketika menguasai bola semua harus ikut menyerang. Dan jika kamu lihat sepakbola Eropa, Premier League, Liga Itali melakukan hal itu dan itu normal. Kami tidak bisa beberapa pemain menyerang dan bertahan dan kami harus bekerja bersama," jelasnya.*
"Kami butuh semua pemain saat menguasai bola, pemain akan bersama-sama menyerang maupun saat bertahan," katanya seperti dikutip liga-indonesia.id.
"Kami tidak hanya perlu menyerang dan kami juga perlu bertahan dan itu yang terpenting dalam membangun sebuah tim. Kalau punya penyerangan bagus tapi tanpa pertahanan, tidak akan menang. Kami butuh semua pemain saat menguasai bola dan tidak bisa ketika kehilangan bola hanya berjalan," tegasnya.
Filosofi tersebut, lanjutnya, sudah tertanam pada dirinya saat masih bekerja sama dengan Hector Raul Cuper di Real Mallorca, Valencia, dan Inter Milan. Iya yakin, skuat Persib Bandung tidak butuh banyak adaptasi dengan filosofinya itu.
"Semua guru berkata, kami tidak bisa bicara hanya tentang serangan dan bertahan dan yang paling penting adalah tim dan menang. Ketika kehilangan bola semua pemain harus ikut bertahan. Ketika menguasai bola semua harus ikut menyerang. Dan jika kamu lihat sepakbola Eropa, Premier League, Liga Itali melakukan hal itu dan itu normal. Kami tidak bisa beberapa pemain menyerang dan bertahan dan kami harus bekerja bersama," jelasnya.*
Post a Comment
Post a Comment