Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, ternyata masih meninggalkan masalah di Malaysia. Eks pelatih klub terbesar di Malaysia Johor Darul Ta’zim, (JDT) ini akan berperkara dengan pemilik eks klubnya tersebut di pengadilan.
Dikutip Malay Mail Online, Gomez mengatakan JDT tak mau membayar sisa gajinya setelah memecatnya pada Januari 2017.
Gomez membawa masalah ini ke pengadilan dengan menuntut pemilik JDT yang juga Putra Mahkota Johor (TMJ), , Tunku Ismail Ibrahim, yang kini juga menjadi Presiden FAM.
"Kami akan bertemu segera di pengadilan. Mereka (JDT) tak mau membayar gaji saya,” katanya.
“Pengacara saya dan saya sedang mempersiapkan untuk mempresentasikan kasus saya kepada FIFA. Saya akan memberikan mereka informasi yang sangat sensitif."
Menurut Gomez, menurut aturan dalam kontraknya, ia masih berhak mendapatkan gaji dari JDT setelah dipecat pada Januari.
"Ya, TMJ mengirim pengacaranya untuk berdiskusi, tetapi saya tidak setuju dengan keputusan-keputusan [syarat-syarat] mereka,” jelasnya.
Pihak JDT lewat akun Twitter resmi JDT, @OfficialJohor, Putra Mahkota Johor mengunggah dua tweet soal hal tersebut.
“Teruslah berusaha, Mario… $$$ silakan bawa saya ke pengadilan karena saya belum pernah ke sana dan saya ingin mendapatkan pengalaman itu,” cuitnya dikutip Four Four Two.
“Saya adalah Putra Mahkota Johor. Saya tidak perlu mengatakan seberapa bernilainya diri saya. Apakah masuk akal saya tidak bisa membayar [gaji] hanya 60 ribu dollar?”
Lewat halaman resmi klub, Johor Southern Tigers, Direktur teknis JDT, Alistair Edwards, juga menulis sebuah unggahan panjang mengenai hal ini.
“Kami tidak ingin membicarkan isu ini secara publik, tetapi karena Mario Gomez memutuskan untuk melakukannya, kami tidak punya pilihan kecuali melakukan hal yang sama,” tulisnya.
Menurut Edwards, permasalahan ini bermula dari ketentuan dalam kontrak Gomez dengan JDT, yang menyebutkan Gomez harus membayar gaji asistennya, Raul Longhi, dari gajinya sendiri.
Tetapi kemudian Gomez meminta pihak klub untuk membayarkan langsung gaji Longhi dengan memotong gajinya, agar ia tidak perlu melakukannya sendiri setiap bulan. Menurut Edwards, Gomez menuliskan permintaan ini secara spesifik, termasuk bagian bahwa meski pihak JDT mengirim langsung gaji Longhi, tetapi mereka menggunakan sebagian dari gaji Gomez, bukannya menambah beban kas klub.
“Jangan mencoba untuk curang karena hal ini akan merusak karier Anda di Indonesia. Saya menyarankan dia [Gomez] untuk mendapatkan nasihat hukum yang benar sebelum mengatakan kebohongan ke media,” tulis Edwards.
“Tim pengacara kami sudah siap dengan semua fakta karena kami percaya bahwa semua yang kami lakukan sesuai dengan aturan hukum."
Post a Comment
Post a Comment