Ridwan Kamil Terancam Gigit Jari di Pilgub Jabar 2018

Post a Comment
Ridwan Kamil Terancam Gigit Jari di Pilgub Jabar 2018
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) terancam gigit jari di Pilgub Jabar 2018.

Hal itu diungkapkan peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Emil atau RK itu sampai sekarang belum menemukan titik temu dengan partai politik pendukungnya terkait sosok calon wakilnya.

"RK gagal membangun komunikasi politik yang baik dengan parpol pendukung. RK bisa gigit jari karena enggak bisa maju," ucap Syamsuddin kepada Liputan6.com, Minggu (24/12/2017).

Menurutnya, RK harus menjalin komunikasi politik yang intensif. Apalagi dirinya tidak berasal dari kalangan parpol.

"Kalau parpol diajak ngomong, Cawagubnya bisa dibicarakan," tegas Syamsuddin.

Sebelumnya, Golkar mencabut dukungan pada Emil. Golkar menilai Emil keluar dari kesepakatan awal soal bakal cawagubnya.

Awalnya, Golkar menyebut, Emil menjanjikan memilih kader Golkar Daniel Muttaqien. Belakangan Emil memilih menggelar konvensi untuk memilih calon wakilnya. 

Kini Emil makin terjepit. Apalagi, ada sinyal dari PPP yang akan membicarakan lebih lanjut soal dukungan ke Emil. Karena, jika hal itu terjadi, dipastikan RK kesulitan mencalonkan diri.

"Jika PPP ikut langkah Golkar cabut dukungan, maka RK enggak maju," pungkas Syamsuddin.

Saat ini tinggal PPP, Nasdem dan PKB yang tetap mendukung Ridwan Kamil. Ketiganya punya total 21 kursi di DPRD Jawa Barat, dari total 20 kursi yang dipersyaratkan untuk mengusung calon gubernur.

Bila salah satu partai yang kini masih mendukung Emil mundur, maka Emil tidak akan memiliki kursi yang cukup untuk berlaga. Sebab, ketiga partai punya kursi yang jumlahnya rata-rata tidak berbeda jauh.

Hal senada dikemukakan peneliti politik LIPI lainnya, Siti Zuhro. Ia mengatakan, ada peluang bagi Ridwan Kamil untuk gagal maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018.

Siti menilai, posisi Emil yang tidak kunjung mengumumkan wakilnya akan membuat posisinya semakin sulit.

"Kemungkinan untuk gagal maju itu bisa saja terjadi. Memang deklarasi dukungan parpol yang terlalu dini itu bisa jadi merugikan atau bisa juga menguntungkan,” kata Siti kepada Republika, Ahad (24/12/2017).

Apalagi, dia menilai parpol-parpol pendukung Emil saat ini sudah mulai memberikan peringatan keras. "Parpol pendukung sudah mulai memberi peringatan keras kepada Emil, untuk segera menentukan wakilnya," ujar Siti.

Dia menilai sikap parpol seperti PKB, PPP dan Nasdem yang tampak terus mendesak Emil sebagai sikap yang wajar mengingat rekam jejaknya dalam Pemilihan Wali Kota Bandung lalu. Saat itu, Emil didukung oleh koalisi PKS-Gerindra.

"Namun, pada akhirnya sampai saat ini lepas dari keduanya. Itu yang dipertimbangkan parpol mengapa mereka mengincar kursi calon wakil gubernur (cawagub) Jabar. Bukan tanpa alasan jika posisi cagub Emil ini banyak yang mengincar,” kata Siti.

Dia menambahkan, jika dikaitkan langsung dengan posisi Emil yang tergolong bukan kader parpol manapun maka peluang daya tawarnya pun lemah. Jika tarik-menarik posisi cawagub Emil antara tiga parpol pendukungnya makin kuat maka diperkirakan koalisi yang saat ini ada antara PPP, PKB dan Nasdem tidak berlanjut.

Sebab, menurut Siti, ketika nanti Nasdem menarik dukungannya, jumlah kursi yang dimiliki oleh PPP dan PKB tidak cukup untuk mengusung Emil sebagai cagub.

"Kalau Emil ingin maju secara independen pun sulit karena sejak awal Pilkada Jabar tidak memastikan kontestasi untuk calon independen, di samping memperhatikan waktu penyerahan dukungannya (bagi calon independen)," ujarnya.

Ridwan Kamil sendiri mengaku memilih fokus pada tiga partai yang masih mendukungnya. Menurutnya, komunikasi aktif kini dilakukan guna mencapai kesepakatan.

"Intinya hari ini saya fokus menjahit komunikasi di semua level, di tiga partai pengusung ya PKB, Nasdem, dan PPP. Ada dinamika, dikomunikasikan dan ujungnya adalah pemufakatan yang bisa sama," ujarnya.

Terkait 'perceraian' dia dengan Golkar, Ridwan tak menanggapi lebih dalam. Pria yang karib disapa Kang Emil ini mengatakan, koalisi 3 partai saat ini cukup suara untuk mengusungnya sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat.

"Tiga partai koalisi ini yang jumlahnya 21 (kursi) ini akhirnya bisa sepakat," jelas Ridwan Kamil.*

Related Posts

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *