Anton merupakan salah satu nama yang muncul di bursa Cagub Jabar dari PDIP.
Di sisi lain, Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- masih belum menentukan posisi cawagubnya karena tarik-menarik kepentingan dua partai pendukungnya, PPP dan PKB.
RK sendiri mengungkapkan harapannya agar bisa didukung PDIP. Saat ini, RK telah mengantongi dukungan dari Partai NasDem, Hanura, PPP, dan PKB.
Jika PPP dan PKB menarik dukungan karena kadernya tidak menjadi cawagub, kursi Nasdem dan PDIP sudah lebih dari cukup untuk mengusung Emil di Pigub Jabar 2018.
"Kan ibu saya menasihati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan. Ya kalau memungkinkan kenapa tidak," ujar RK usai berkunjung ke kantor DPP PDIP di Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
"Kan ibu saya menasihati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan. Ya kalau memungkinkan kenapa tidak," ujar RK usai berkunjung ke kantor DPP PDIP di Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
Usai menjalin komunikasi dengan PDI-P, Emil pun berharap segera respons positif dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Saya menunggu apakah silaturahmi ini, di awal tahun ini ada respon positif, ada follow up atau tidak, saya serahkan kepada tuan rumah," kata dia.
Emil juga membantah, silaturrahmi yang dilakukannya dengan PDI-P tak lain adalah untuk mencari "perahu" baru jika sewaktu-waktu ditinggalkan partai pendukung lainnya.
"Kalau dalam politik kan dinamis ya, intens komunikasi tidak harus terjadi mundur-mundur kan. Lebih banyak dukungan lebih baik. Tentunya sudah diketahui dan dikomunikasikan (dengan partai pendukung lainnya)," ucap Emil.
Ketua Bappilu PDIP Bambang DH mengatakan, pertemuan dengan Emil tersebut baru sekadar silaturahmi awal tahun.
Bambang mengatakan, partainya sangat terbuka dengan siapa pun, tak terkecuali di Pilkada Jabar seperti dengan Emil.
Di sisi lain, Anton Charliyan yang menjadi salah satu bakal calon gubernur Jabar dari PDIP mengaku senang melihat manuver Ridwan Kamil menemui PDIP.
"Saya menunggu apakah silaturahmi ini, di awal tahun ini ada respon positif, ada follow up atau tidak, saya serahkan kepada tuan rumah," kata dia.
Emil juga membantah, silaturrahmi yang dilakukannya dengan PDI-P tak lain adalah untuk mencari "perahu" baru jika sewaktu-waktu ditinggalkan partai pendukung lainnya.
"Kalau dalam politik kan dinamis ya, intens komunikasi tidak harus terjadi mundur-mundur kan. Lebih banyak dukungan lebih baik. Tentunya sudah diketahui dan dikomunikasikan (dengan partai pendukung lainnya)," ucap Emil.
Ketua Bappilu PDIP Bambang DH mengatakan, pertemuan dengan Emil tersebut baru sekadar silaturahmi awal tahun.
Bambang mengatakan, partainya sangat terbuka dengan siapa pun, tak terkecuali di Pilkada Jabar seperti dengan Emil.
Di sisi lain, Anton Charliyan yang menjadi salah satu bakal calon gubernur Jabar dari PDIP mengaku senang melihat manuver Ridwan Kamil menemui PDIP.
Anton merasa senang jika dia terpilih direkomendasikan PDIP dan diduetkan dengan Ridwan Kamil nantinya.
"Itu saya kira sebuah perkembangan sangat baik, seaidanya bisa dengan Pak Ridwan Kamil, itu akan sangat baik bagi semua pihak," kata Anton saat dihubungi merdeka.com.
Anton tak mau berspekulasi tentang calon pasangannya di Pilgub Jabar. Anton merasa optimis bisa terpilih menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur dari PDIP.
"Semua koalisi serahkan kepada partai, terserah kebijakan partai apa yang jadi kebijakan partai itu saya laksanakan," kata Anton. (merdeka.com/kompas.com).*
"Itu saya kira sebuah perkembangan sangat baik, seaidanya bisa dengan Pak Ridwan Kamil, itu akan sangat baik bagi semua pihak," kata Anton saat dihubungi merdeka.com.
Anton tak mau berspekulasi tentang calon pasangannya di Pilgub Jabar. Anton merasa optimis bisa terpilih menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur dari PDIP.
"Semua koalisi serahkan kepada partai, terserah kebijakan partai apa yang jadi kebijakan partai itu saya laksanakan," kata Anton. (merdeka.com/kompas.com).*
Post a Comment
Post a Comment