Skuat Persib 2018 Lebih Kompetitif, Tim Pelatih Terapkan Aturan Baru bagi Pemain

Post a Comment
Skuat Persib 2018 Lebih Kompetitif, Tim Pelatih Terapkan Aturan Baru bagi Pemain
Skuat Persib Bandung musim 2018 dinilai lebih siap dan kompetitif dibandingkan musim lalu. Penilaian itu dikemukakan asisten pelatih Persib, Fernando Soler.

Menurutnya, setelah menggelar pemusatan latihan di Yogyakarta 21-29 Desember 2917, salah satu hal positif yang diraih adalah kondisi fisik para pemain Maung Bandung makin meningkat.

Asisten pelatih asal Argentina ini pun optimistis misi untuk mengembalikan Persib berprestasi pada musim 2018 bisa tercapai. 

Apalagi, para pemain Persib disebutnya sedang dalam motivasi tinggi untuk lebih berprestasi dibandingkan musim lalu.

"Mereka mulai terbiasa dan mengetahui yang dibutuhkan, sehingga tahun ini bisa jauh lebih kompetitif untuk Persib," ujar Soler, seperti dikutip laman resmi Persib, Selasa (2/1/2018).

"Secara pribadi kita menjadi sangat bahagia, karena saat ini kita melihat para pemain berkomitmen untuk membalikkan (hasil) tahun lalu. Kita juga harus banyak memperbaiki tentunya," jelasnya.

Persib sendiri saat ini masih terus melengkapi skuat mereka. Di sektor asing, mereka baru memastikan tetap mempertahankan Michael Essien dan Ezechiel N'Douassel. Selain itu, juga ada Bojan Malisic yang segera merapat dengan tim dalam waktu dekat.

Asisten pelatih Persib lainnya, Herrie Setyawan, menyatakan tim pelatih menerapkan aturan bagi para pemain untuk menjaga kekompakan dan kebugaran.

Beberapa aturan di tim itu di antaranya harus menggunakan seragam saat bepergian dalam agenda Persib dan latihan, tidak boleh terlambat makan siang atau makan malam, hingga berbicara kepada media non-ofisial tanpa seizin pelatih. 

Denda bagi pemain berkisar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu untuk sekali pelanggaran.

Herrie menjelaskan, aturan tersebut diterapkan untuk menjaga kekompakan antar pemain ‎dan menjaga pola hidup yang disiplin.

"Aturan seperti itu sudah lumrah terjadi di tim mana pun, juga diterapkan oleh pelatih top sekali pun. Malahan kalau di tim-tim besar yang saya tahu bisa sampai sepuluh item,"‎ ujarnya.

"Meski enggak sampai ke level seperti itu tapi kita tetap ‎menggunakan rules. Kalau enggak begitu, pemain bisa seenaknya. Ini kan kita menerapkan disiplin, itu yang terpenting," timpalnya.

Selain untuk efek jera, hal itu dilakukan untuk menumbuhkan kedisiplinan di dalam sikap para pemain. Meski pada akhirnya, uang denda yang terkumpul akan dikembalikan kepada pemain dalam bentuk yang lain.

"Denda itu sebagai punishment dan itu hal biasa, sebenarnya sudah kita terapkan sejak lama dan semua pemain sudah tahu soal itu," pungkasnya.*

Related Posts

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *