Persib Bandung termasuk tim Liga 1 yang bersih tanpa pengaturan skor. Dua tim lainnya adalah PSM Makassar dan Persipura Jayapura.
Krishna menyebut PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persipura Jayapura sebagai klub yang tak pernah menyuap wasit.
Kasus match fixing kembali menjadi perbincangan setelah ada pernyataan salah seorang perangkat pertandingan yang membeberkan kesaksiannya di acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019). Dia menyebut mayoritas tim Liga 1 pernah melakukan tindakan kecurangan ini.
Krishna dalam postingan Instagramnya menegaskan ada tiga tim yang dikenal "pelit" terhadap perangkat pertandingan alias tak mau negosiasi soal pengaturan skor.
Ketiga tim tersebut adalah PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung. Krishna Murti mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh ketiga tim raksasa ini.
"Menurut info para wasit yang diperiksa, klub ini adalah salah satu yang tidak pernah kasih 'sesuatu' ke perangkat pertandingan. Kata mereka ini adalah 'klub pelit ke wasit'. Tapi sejarah akan selalu membuktikan, bahwa kejujuran adalah pemenang sejati. Pertahankan Ewako. #kmupdates (ini hanya salah satu klub, artinya ada yang lain yang juga seperti ini) @psm_makassar," tulis Krishna Murti dalam postingan foto yang menampakkan logo PSM Makassar.
"Persipura. Menurut salah satu wasit yang diperiksa, klub ini juga merupakan salah satu yang 'pelit tidak pernah kasih wasit'. Pertahankan terus Pace Pace Jayapura #kmupdates," tulisnya lagi dalam postingan foto Persipura Jayapura.
Tak lama berselang, Krishna Murti meng-upload foto skuad Persib Bandung. Ia menyaakan Maung Bandung bersih selama musim 2018.
"Persib. Menurut salah satu wasit yang diperiksa, untuk khusus tahun 2018 kemarin, klub ini termasuk salah satu yang sama sekali tidak mau kasih apa pun ke wasit. Wasit ditanya kenapa cuma sebut tahun 2018? Dia bingung jawabnya. Setidaknya, klub ini mau berubah," tulis Krishna Murti dikutip Jawa Pos.
Persija vs Mitra Kukar Dicurigai Telah Diatur
Dalam Mata Najwa episode PSSI Bisa Apa Jilid 4, ada sumber mengatakan beberapa laga di Liga 1 2018 telah diatur, di antaranya Persija Jakarta vs Mitra Kukar yang menjadi laga penentu juara Liga 1 2018.
Narasumber dengan wajahnya ditutup adalah seorang anggota perangkat pertandingan.
Perangkat itu mengaku ada Exco PSSI yang terlibat pengaturan skor. Pengaturan skor itu terjadi di beberapa pertandingan di Liga 1 2018.
"Ada Exco juga yang main di pengaturan pertandingan. Dari Exco, ke komite wasit, lalu ke perangkat pertandingan," kata sumber tersebut dikutip detikSport.
Ia menjelaskan, pertandingan yang diduga diatur Exco. Pertama yang ia sebut adalah pertandingan antara Arema FC dan Borneo FC pada 2018.
"Liga 1 pertandingan antara Arema dan Borneo pada 2018. Exco yang terlibat berinisial IB, memerintahkan wasit agar memenangkan menang. Imbalannya 20 atau 25 juta," kata sumber tersebut.
Sumber itu juga menyebut pertandingan lainnya. Tak cuma di Liga 1 seperti Borneo FC vs PSM Makassar, Bali United vs Persela Lamongan, dan Persija Jakarta vs Mitra Kukar, tapi juga pertandingan Piala Presiden 2018 antara Arema FC vs Bhayangkara FC.
"Pertandingan final Liga 1 Persija vs Mitra Kukar, yang pasti gol-gol itu kontroversial. Pasti diatur, keputusan gol itu berbau pelanggaran. Pasti diatur," ungkap sumber tersebut.
"Perangkat pertandingan berbicara, ada dapat dari Persija. Biasanya tarifnya 20 juta. Kalau Persija, pasti melalui LO-nya. Yang mengatur dari pihak Persija, biasanya lewat mantan Exco PSSI. Inisialnya F," tambahnya.
Di laga terakhir Persija, Macan Kemayoran menang 2-1 atas Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 9 Desember 2018. Kemenangan itu memastikan Macan Kemayoran menggondol trofi juara Liga 1 2018.
Sebelumnya, Persija mendapat tudingan "juara settingan" karena beberapa kali pertandingannya ditunda dengan alasan yang tidak terlalu kuat.*
Post a Comment
Post a Comment