Adikarya Wanprestasi, Stadion GBLA Belum Sepenuhnya Diserahkan ke Pemkot Bandung

Post a Comment
Stadion GBLA Belum Sepenuhnya Diserahkan ke Pemkot Bandung
Stadion GBLA. (Foto: Antara).*

Kontraktor PT Adikarya tidak membangun Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung, sebagaimana mestinya alias wanprestasi.

Akibatnya, selain stadion bermasalah (rusak, retak, amblas, tidak terawat), sebagian asset stadion belum sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Soal perawatan, selama ini Pemkot Bandung terkendala masalah aset yang belum dimiliki.

Karenanya, menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Pemkot Bandung akan mengejar penyelesaian urusan serah terima aset stadion. 

Dengan diserahterimakannya aset tersebut maka Pemkot Bandung dapat dengan leluasa mengelola stadion.

Yana mengatakan, selama ini Pemkot Bandung terkendala masalah aset yang belum menjadi milik pemkot. Sehingga berdasarkan aturan pemeliharaan dan perbaaikan tidak bisa dilakukan pada aset yang masih menggantung.

"Pemerintah Kota Bandung ingin agar GBLA bisa digunakan secara baik, secara aman nyaman. Karena sebagaimana kita ketahui kan ada masalah hukum sehingga harus hati-hati,” kata Yana usai rapat terkait GBLA di Balai Kota Bandung, Selasa (16/7/2019).

Yana menuturkan, persoalan serah terima aset dari kontraktor proyek yang menjadi penghambat pengelolaan Stadion GBLA selama ini. PT Adikarya membangun Stadion GBLA sebanyak tiga tahap.

Pada tahap pertama yakni pembangunan lapangan dan sebagian tribun penonton sudah diserahkn kepada Dispora Kota Bandung. Tahap kedua dan ketiga ada kendala yang menjadikan proses serah terima aset belum bisa dilakukan.

“Tahap 1 ini sudah selesai diserahkan Adikarya. Tahap 2 yang belum saya pikir tahap 2 luar saja. Tapi ada juga lantai 3 ada sebagian kursi. Tahap 3 di luar. Nah yang tahap 2 masih menggantung,” ujarnya dikutip republika.co.id.

Adikarya Wanprestasi

Yana mengatakan, serah terima aset ini terkendala karena Adikarya selaku kontraktor dinilai wanprestasi. 

Ada kegagalan konstruksi yang menyebabkan pembayaran proyek oleh Pemkot Bandung belum dilakukan sebagian menunggu kompensasi dari Adikarya.

"Karena kalau nggak salah di BPK muncul temuan angka 5 koma sekian (miliar) wanpretasinya si Adikarya. Tapi kita juga masih ada kewajiban pembayarannya. Karena dia merasa sudah selesai semua,” tambahnya.

Yana menuturkan, Pemkot Bandung kesulitan menganggarkan perawatan dan perbaikan Stadion GBLA karena belum menjadi aset milik Kota Bandung. Sehingga keterbatasan anggaran menjadi salah satu penyebab pengelolaan belum maksimal.

Menurutnya kondisi di GBLA secara infrastruktur bangunan masih aman digunakan. Hanya ada penurunan tanah yang terjadi di luar bagian utama stadion. Karena belum menjadi aset maka perbaikan belum bisa dilakukan.

Kondisi Stadion GBLA

Sebelumnya, Yana mengemukakan, Stadion GBLA tidak terawat karena minimnya anggaran. Tidak digunakannya GBLA sebagai kandang Persib Bandung di Liga 1 2019 membuat pihak GBLA tidak ada pemasukan untuk biaya perawatan.

Kondisi stadion bertaraf internasional ini terlihat tidak terawat di bagian luar dan dalam. Di luar stadion yang biasa digunkan pebalap liar dengan knalpot bising, rumput ilalang tinggi, kering, dan berserakan menghiasi area luar sekitar tempat parkir. 

Pada salah satu sudut, bahkan terdapat lahan parkir yang kemudian berubah menjadi tempat lomba burung merpati. 

Di area dalam lapangan dan melihat di sekitar juga terdapat beberapa kerusakan fasilitas yang ada. Contohnya, di tempat track lari ada retak di beberapa bagian. 

Pada bagian tembok juga terlihat retak, walau sudah mulai dilapisi kembali dan dicat. Selain itu, ada juga pagar pembatas penonton yang mulai hilang. Hal ini diperburuk dengn kondisi toilet yang kotor dan tidak layak.

Lahan Parkir Stadion GBLA
Lahan Parkir Stadion GBLA. (Ist).

Lahan Parkir Stadion GBLA
Lahan Parkir Stadion GBLA Jadi Arena Lomba Merpati. (Ist)
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Eddy Marwoto menampik Stadion GBLA yang tidak terawat.
“GBLA terawat dengan baik, itu mah berita hoaks,” kata Eddy saat dihubungi Republika, Senin (15/7/2019). Mungkin, Eddy tidak melihat langsung kondisi GBLA yang sebenarnya.*

Related Posts

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *