Pemain Persib memuji sikap Jakmania di tribun penonton. Pentolan Jakmania juga berhasil menertibkan The Jak dan bahkan melindungi sejumlah bobotoh yang menyusup ke SUGBK.
Kapten tim Persib Bandung, Supardi, mengapresiasi sikap kooperatif Jakmania. Selama berada di Jakarta, skuad Maung Bandung merasa nyaman dan aman.
''The Jak itu baik, selama di sini pengamanan bagus. Saya katakan The Jak sama pemain Persib sebenarnya tidak ada masalah, buktinya kita keluar (hotel) tidak ada yang ganggu, aman-aman saja,'' kata Supardi.
Supardi mengingat lagi momen final Piala Presiden 2015 di Stadion GBK. Saat itu Persib Bandung bertemu Sriwijaya FC dan berhasil menjadi juara.
Ketika itu, Supardi dan kawan-kawan berjalan dari Hotel Fairmont menuju masjid. Nyatanya, ketika bertemu Jakmania, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
''Mereka tahu kami pemain Persib dan tetap respek. Bahkan minta foto juga, tidak ada masalah,'' katanya. ''Mungkin sama suporter (Bobotoh) iya, tapi kita pemain sama Jakmania tidak ada masalah,'' katanya dikutip situs resmi klub.
Supardi juga memuji bagaimana pertandingan berlangsung lancar tanpa ada gangguan dari suporter. Bahkan, tidak ada nyanyian rasis yang terdengar.
Dia berharap, Bobotoh juga bisa menyambut Persija dengan baik di putaran kedua nanti. Menurutnya, segala kenyamanan Persib selama di Jakarta harus dapat dirasakan juga oleh Persija nanti.
Kapten tim Persib Bandung, Supardi, mengapresiasi sikap kooperatif Jakmania. Selama berada di Jakarta, skuad Maung Bandung merasa nyaman dan aman.
''The Jak itu baik, selama di sini pengamanan bagus. Saya katakan The Jak sama pemain Persib sebenarnya tidak ada masalah, buktinya kita keluar (hotel) tidak ada yang ganggu, aman-aman saja,'' kata Supardi.
Supardi mengingat lagi momen final Piala Presiden 2015 di Stadion GBK. Saat itu Persib Bandung bertemu Sriwijaya FC dan berhasil menjadi juara.
Ketika itu, Supardi dan kawan-kawan berjalan dari Hotel Fairmont menuju masjid. Nyatanya, ketika bertemu Jakmania, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
''Mereka tahu kami pemain Persib dan tetap respek. Bahkan minta foto juga, tidak ada masalah,'' katanya. ''Mungkin sama suporter (Bobotoh) iya, tapi kita pemain sama Jakmania tidak ada masalah,'' katanya dikutip situs resmi klub.
Supardi juga memuji bagaimana pertandingan berlangsung lancar tanpa ada gangguan dari suporter. Bahkan, tidak ada nyanyian rasis yang terdengar.
Dia berharap, Bobotoh juga bisa menyambut Persija dengan baik di putaran kedua nanti. Menurutnya, segala kenyamanan Persib selama di Jakarta harus dapat dirasakan juga oleh Persija nanti.
''Pesan saya untuk suporter, khususnya untuk The Jak dan Bobotoh, bersatulah kalian demi bangsa, kita semua Indonesia,'' katanya.
Hal senada dikemukakan pemain Persib lainnya, Ardi Idrus. Ia mengaku terkesan dengan atmosfer pertandingan kontra Persija Jakarta
"Atmosfer suporter Persija, The Jakmania, luar biasa. Tapi saya tidak merasa tertekan. Bagi saya biasa saja karena itu sebuah risiko kalau bermain di kandang lawan," ujar Ardi.
Ardi menegaskan tidak ada rasa grogi sedikitpun sepanjang pertandingan melawan tim Macan Kemayoran.
"Saya tidak merasa grogi, malah membuat saya semakin percaya diri dan bisa main dengan lebih berbeda dari lawan-lawan lainnya," ucap Ardi.
Pemain asal Ternate ini pun menyebut rivalitas kedua tim saat bermain di SUGBK tidak jauh berbeda dengan pertandingan-pertandingan lainnya.
"Kami sudah tahu menghadapi big match dan kami pernah bertemu dengan Persija, walaupun kedua suporter belum harmonis. Mudah-mudahan bobotoh dan The Jak bisa bersatu, seperti Bonek akrab dengan bobotoh," ucapnya.
Meski dilarang, sejumlah bobotoh nyatanya menyusup ke Stadion Utama GBK. Jakmania yang curiga tidak melakukan apa-apa.
Hal senada dikemukakan pemain Persib lainnya, Ardi Idrus. Ia mengaku terkesan dengan atmosfer pertandingan kontra Persija Jakarta
"Atmosfer suporter Persija, The Jakmania, luar biasa. Tapi saya tidak merasa tertekan. Bagi saya biasa saja karena itu sebuah risiko kalau bermain di kandang lawan," ujar Ardi.
Ardi menegaskan tidak ada rasa grogi sedikitpun sepanjang pertandingan melawan tim Macan Kemayoran.
"Saya tidak merasa grogi, malah membuat saya semakin percaya diri dan bisa main dengan lebih berbeda dari lawan-lawan lainnya," ucap Ardi.
Pemain asal Ternate ini pun menyebut rivalitas kedua tim saat bermain di SUGBK tidak jauh berbeda dengan pertandingan-pertandingan lainnya.
"Kami sudah tahu menghadapi big match dan kami pernah bertemu dengan Persija, walaupun kedua suporter belum harmonis. Mudah-mudahan bobotoh dan The Jak bisa bersatu, seperti Bonek akrab dengan bobotoh," ucapnya.
Meski dilarang, sejumlah bobotoh nyatanya menyusup ke Stadion Utama GBK. Jakmania yang curiga tidak melakukan apa-apa.
Salah seorang bobotoh, Hedi Hidayat, mengaku berhasil masuk stadion. Pria 25 tahun ini berhasil masuk stadion bersama rekannya, Rendra.
Hedi menyimpan dompet dan KTP di rumah kerabatnya, demi menghindari pemeriksaan petugas keamanan.
Hedi mengaku tak mendapat kendala saat masuk hingga duduk di tribun VIP barat. Di tribun itulah, Hedi tahu jika banyak pendukung Persib yang juga datang ke Stadion Utama GBK.
"Di tribun ada bobotoh juga entah itu dari mana. Yang jelas, ada yang saya hafal orang itu, tapi memilih cuek saja,” kata Hedi kepada reporter Tirto, Kamis (11/7/2019).
Menjelang laga usai, Hedi mulai ketakutan. Apalagi Jakmania sangat terpukul dengan gol balasan Persib yang menjadikan skor imbang 1-1.
Hedi mengaku, beberapa suporter Persija mulai memperhatikan gerak-geriknya. Sekitar menit ke-85, pikiran Hedi kalut dan dia memutuskan meninggalkan tribun.
Hedi tambah risau lantaran ia baru sadar, fotonya tersebar viral di stories akun instagram @memejakmania. "Apalin," begitu keterangan yang dibubuhkan akun tersebut di atas foto Hedi.
Hedi pasrah. "Sudah gemeteran. Kalau lanjut nonton saya juga pasti enggak tenang karena harus pura-pura menatap ke bawah nahan euforia tiap Persib nyerang," terangnya.
Saat keluar stadion dan sampai di tangga zona 11, Hedi dan Rendra, kawannya, dirangkul empat koordinator lapangan The Jakmania. Mereka mengawal Hedi agar tak dikeroyok suporter lain sampai keluar stadion.
Sang korlap yang tak Hedi ketahui namanya itu, lantas memintanya agar tidak melanggar aturan di lain waktu. Hedi lantas dibebaskan saat keluar dari kawasan GBK.
"Mungkin mereka sudah mengamati saya. Mereka tampak dewasa, enggak koar-koar," kata Hedi.
Seorang Korlap Jakmania. Aspal, mengaku mengevakuasi 9 hingga 10 suporter Persib yang nekat nonton pertandingan di GBK. "Kami amankan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Aspal.
Komentar positif pemain Persib dan sikap Jakmania seolah menjadi angin segar bagi rivalitas kelam dua pendukung klub. The Jakmania dan Bobotoh sebenarnya bisa berdamai. Para pentotannya sudah memulai sikap damai itu. Semoga Jakmania-Bobotoh bisa damai, seakrab Jakmania-Aremania dan Bobotoh-Bonekmania.*
Post a Comment
Post a Comment