Ilustrasi: Sirkuit.* |
BandungAktual.com -- Pemerintah Kota Bandung berencana membangun sirkuit guna mewadahi potensi warga Bandung yang suka balapan dan otomotif.
Rencana tersebut dikemukakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil saat audiensi bersama XTC Indonesia, Minggu (7/6/2015), seperti dikemukakan Ketua Dewan Penasehat XTC yang juga Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga.
"Beberapa waktu lalu, saya dan sejumlah anggota XTC bertemu dengan Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil). Dalam pembicaraan itu, saya jelaskan bahwa XTC sudah berubah dan Kang Emil menyambut baik hal itu,” ujarnya seperti dikutip Kompas.
Dikemukakannya, Emil akan melibatkan XTC --eks geng motor yang berubah menjadi Organisasi Kepemudaan (OKP) dan kini jadi organisasi masyarakat (ormas)-- dalam mendukung program Kota Bandung.
Menurut Rendiana, untuk mendukung menyalurkan hobi warga Bandung yang suka balap seperti anggota XTC, Emil siap membangun sirkuit dan mememinta bantuan untuk mencarikan lahan yang baik untuk dijadikan sirkuit.
Secara teknis, lahan untuk sirkuit tersebut belum dibahas. Namun XTC diberi waktu 30 hari untuk mengajukan tempat serta hal teknis lainnya.
“Kami nanti akan mempresentasikannya secara lengkap di hadapan Kang Emil. Waktunya, kemungkinan setelah Kang Emil kembali dari Amerika Serikat,” imbuhnya.
Menanggapi rencana Pemkot Bandung membangun sirkuit, anggota Komisi III DPR, Patrice Rio Capella, mengatakan, gagasan Emil terkait sirkuit untuk menampung hobi anak muda itu bisa menjadi percontohan.
Dalam skala besar, kata dia, pemerintah daerah di seluruh Indonesia bisa menjadikannya contoh agar hobi anak-anak muda dalam balapan bisa terwadahi dan tersalurkan.
Rencana Pemkot Bandung membangun sirkuit pernah mengemuka tahun 2007. Saat itu Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan akan membangun sirkuit guna mengatasi maraknya aksi kriminalitas geng motor yang meresahkan masyarakat. Namun, rencana itu menguap begitu saja dan kembali mengemuka dalam pertemuan Wali Kota Bandung saat ini, Ridwan Kamil, dengan XTC Indonesia.*
Post a Comment
Post a Comment