PDIP menyatakan menutup komunikasi dangan Ridwan Emil yang sudah diusung Nasdem dan menawarkan tiga nama cawagub untuk mendampingi Dedi Mulyadi.
PDIP dan Golkar memiliki jumlah kursi yang cukup banyak di DPRD Jabar. PDIP memiliki 20 kursi. Partai Golkar 17 kursi. Gabungan keduanya lebih dari cukup untuk mengusung Cagub-Cawagub di Pilgub Jabar 2018.
PDIP tidak mempermasalahkan bila kadernya yang akan didorong maju nanti harus menjadi nomor dua atau sebagai wakil gubernur mendampingi nama yang didukung Partai Golkar, Dedi.
"Masalah nomor satu dan dua tidak masalah yang penting bisa bersama-sama (Partai Golkar) mengabdi untuk Jabar," kata Ketua DPD PDIP Jabar, Tubagus Hasanudin, usai pertemuan dengan Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD PDIP Jabar di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (9/8/2017).
Sebelumnya, hal senada dikemukakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia mengatakan, partainya tidak masalah apabila harus mendapat posisi calon wakil gubernur.
Hasto juga menegaskan, pihaknya sudah berkomunikasi lama dengan Ridwan Kamil. Namun, di tengah jalan, pria yang karib disapa Emil itu malah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur bersama Partai Nasdem.
"Padahal partai berdiri di atas kolektivitas dalam sebuah keyakinan ideologis partai. Ketika individual beliau memutuskan untuk menjadi calon gubernur (dari partai) tentu kita hormati pilihan beliau," kata Hasto.
Deklarasi itu pula yang membuat PDIP tidak perlu melanjutkan komunikasi politik dengan Ridwan Kamil. Karena itu, Hasto menilai, tidak perlu lagi meneruskan dukungan kepada Ridwan Kamil.
Senada dengan Hasto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, komunikasi yang dibangun dengan Ridwan Kamil belum menemukan titik terang. Karena itu, Golkar mencari alternatif lain untuk menghadapi Pilkada Jawa barat, meskipun kesempatan tetap terbuka untuk Kang Emil.
Koalisi PDIP dan Golkar kemungkinan meluas. PKB membuka peluang untuk bergabung dengan PDIP dan Golkar untuk mengusung Dedi Mulyadi.
PDIP dan Golkar memiliki jumlah kursi yang cukup banyak di DPRD Jabar. PDIP memiliki 20 kursi. Partai Golkar 17 kursi. Gabungan keduanya lebih dari cukup untuk mengusung Cagub-Cawagub di Pilgub Jabar 2018.
PDIP tidak mempermasalahkan bila kadernya yang akan didorong maju nanti harus menjadi nomor dua atau sebagai wakil gubernur mendampingi nama yang didukung Partai Golkar, Dedi.
"Masalah nomor satu dan dua tidak masalah yang penting bisa bersama-sama (Partai Golkar) mengabdi untuk Jabar," kata Ketua DPD PDIP Jabar, Tubagus Hasanudin, usai pertemuan dengan Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD PDIP Jabar di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (9/8/2017).
Sebelumnya, hal senada dikemukakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia mengatakan, partainya tidak masalah apabila harus mendapat posisi calon wakil gubernur.
Hasto juga menegaskan, pihaknya sudah berkomunikasi lama dengan Ridwan Kamil. Namun, di tengah jalan, pria yang karib disapa Emil itu malah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur bersama Partai Nasdem.
"Padahal partai berdiri di atas kolektivitas dalam sebuah keyakinan ideologis partai. Ketika individual beliau memutuskan untuk menjadi calon gubernur (dari partai) tentu kita hormati pilihan beliau," kata Hasto.
Deklarasi itu pula yang membuat PDIP tidak perlu melanjutkan komunikasi politik dengan Ridwan Kamil. Karena itu, Hasto menilai, tidak perlu lagi meneruskan dukungan kepada Ridwan Kamil.
Senada dengan Hasto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, komunikasi yang dibangun dengan Ridwan Kamil belum menemukan titik terang. Karena itu, Golkar mencari alternatif lain untuk menghadapi Pilkada Jawa barat, meskipun kesempatan tetap terbuka untuk Kang Emil.
Koalisi PDIP dan Golkar kemungkinan meluas. PKB membuka peluang untuk bergabung dengan PDIP dan Golkar untuk mengusung Dedi Mulyadi.
Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, meski terbuka peluang, namun belum ada keputusan 'final' terkait dukungan kepada Dedi. "Bisa saja (dukung Dedi) tetapi belum," katanya.
Dikatakannya, PKB juga mempertimbangkan dua bakal calon lainnya untuk diusung, yakni Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Partai lainnya, Demokrat, menentukan tiga nama bakal Cagub Jabar, yakni Iwan Sulanjana, Dede Yusuf, dan Herman Khaeron. (kompas/merdeka/detik).*
Post a Comment
Post a Comment