Nurul Arifin yang merupakan calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar. Chairul Yaqin Hidayat alias Ruli Hidayat merupakan peserta konvensi calon wali kota dari Partai Demokrat.
"Betul saya baru keluar dari DPP Partai Demokrtat, dan memang rekomendasi itu jatuh kepada saya dan Kang Ruli. Akhirnya, saya punya pendamping untuk maju, dan terima kasih atas kepercayaan partai demokrat kepada saya," kata Nurul Nurul Arifin kepada PRFM News, Kamis (9/11/2017).
Keputusan partai demokrat untuk memilih Nurul Arifin sebagai calon walikota Bandung tentu mengejutkan.
Sebelumnya, nama Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto, diajukan kepada DPP Partai Demokrat sebagai calon walikota Bandung dari Partai Demokrat.
Ruli pun membenarkan atas adanya SK tersebut. Ia mengungkapkan, rekomendasi dari DPP Demokrat jatuh kepada dirinya dan berdampingan dengan Nurul Arifin.
"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada partai yang telah memberikan kepercayaan kepada saya dan teh Nurul. Selanjutnya kami berdua mendapat amanat untuk berkomunikasi membentuk koalisi dengan partai lain," jelasnya.
"Kami memilih Teh Nurul bukan hanya faktor popularitas, namun juga kita melihat peluang besar dirinya karena sudah teruji sebagai DPR RI dan sebagai aktivis perempuan," tuturnya.
Imelda mengatakan, surat tersebut diberikan setelah sebelumnya komunikasi antara Hinca Panjaitan dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham terjalin dan keduanya sepakat untuk berkoalisi pada Pilwalkot Bandung.
"Sudah ada komunikasi antar pimpinan partai politik. Pekan depan rekomendasi akan diberikan bersamaan dengan rekomendasi dari DPP partai Golkar untuk teh Nurul," katanya.*
Ruli pun membenarkan atas adanya SK tersebut. Ia mengungkapkan, rekomendasi dari DPP Demokrat jatuh kepada dirinya dan berdampingan dengan Nurul Arifin.
"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada partai yang telah memberikan kepercayaan kepada saya dan teh Nurul. Selanjutnya kami berdua mendapat amanat untuk berkomunikasi membentuk koalisi dengan partai lain," jelasnya.
Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan, pihaknya memilih Nurul Arifin bukan karena faktor popularitas, namun karena bekal integritas dan kapabilitas.
"Kami memilih Teh Nurul bukan hanya faktor popularitas, namun juga kita melihat peluang besar dirinya karena sudah teruji sebagai DPR RI dan sebagai aktivis perempuan," tuturnya.
Imelda mengatakan, surat tersebut diberikan setelah sebelumnya komunikasi antara Hinca Panjaitan dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham terjalin dan keduanya sepakat untuk berkoalisi pada Pilwalkot Bandung.
"Sudah ada komunikasi antar pimpinan partai politik. Pekan depan rekomendasi akan diberikan bersamaan dengan rekomendasi dari DPP partai Golkar untuk teh Nurul," katanya.*
Post a Comment
Post a Comment