Gerindra kemudian menarik dukungan karena kecewa calon wakil gubernur bukan kadernya. Demokrat dan PAN kemudian masuk dengan mendukung Deddy Mizwar.
Setelah Demokrat masuk, PKS dan PAN menarik dukungan untuk berkoalisi dengan Gerindra dan mengusung pasangan Sudtrajat-Ahmad Syaikhu.
Deddy Mizwar yang hanya didukung Demokrat, kemudian mendapatkan dukungan dari Golkar. Demokrat-Golkar pun sepakat mengusung Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar.
Sebelumnya, Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil yang diusung Nadsem, PPP, dan PKB. Ridwan Kamil pun terancam kehilangan dukungan PPP dan PKB karena kedua partai ini menginginkan posisi cawagub.
RK kemungkinan berpasangan dengan UU Rizhanul Ulum (PPP) dengan risiko kehilangan dukungan PKB.
PDIP sebagai pemilik kursi terbanyak di DPRD Jabar belum menentukan calonnnya. Belakangan muncul nama mantan Kapolda Jabar yang juga eks pembina Ormas GMBI, Anton Charliyan, yang masuk radar PDIP selain Sekda Jabar Iwa Karniwa, Puti Guntur Soekarno, Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin, dan Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdi Yuhana.
Hanura yang hanya bermodal 3 kursi kemungkinan "mengikuti arah angin" saja yang sekiranya menang di Pilgub Jabar 2018.
Pasangan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar sudah cukup kursi untuk maju. Koalisi Golkar (17) dan Demokrat (12) menghasilkan 29 kursi --lebih dari 20 kursi yang menjadi syarat.
Pasangan Sudjarat-Ahmad Syaikhu juga sudah aman. Koalisi Gerindra (11), PKS (12), dan PAN (4) menghasilkan 27 kursi.
Pasangan Ridwan Kamil-Uu Rizanul Ulum juga cukup jika PKB tidak jadi keluar. Koalisi Nasdem (5), PPP (9), dan PKB (7) menghasilkan 21 kursi. Namun, jika salah satu partai menarik dukungan, maka RK tidak cukup kursi dukungan untuk maju.
Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Ridwan Kamil-Uu Rizanul Ulum.* |
Jumlah Kursi Partai di DPRD Jabar
- PDIP - 20
- Golkar - 17
- PKS - 12
- Demokrat - 12
- Gerindra - 11
- PPP - 9
- PKB - 7
- Nasdem - 5
- PAN - 4
- Hanura - 3
Post a Comment
Post a Comment