PSSI Ancam Hentikan Liga 1 Jika Pemain Asing Tanpa Kitas Dilarang Main

Post a Comment
PSSI Ancam Hentikan Liga 1 Jika Pemain Asing Tanpa Kitas Dilarang Main
Edy menegaskan, pemain asing bukan pekerja ilegal. Jika dilarang main, PSSI siap membubarkan Liga 1.

BandungAktual.com -- Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi mengancam akan menghentikan sementara Liga 1 yang baru berjalan satu pekan jika para pemain asing yang belum punya Keterangan Izin Tinggal Terbatas (Kitas) dilarang bermain.

Edy Rahmayadi menegaskan hal tersebut menyusul persoalan pemain asing yang dinilai ilegal oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) lantaran bermain di Indonesia tanpa Kitas dan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

BOPI mencatat, ada 25 pemain asing yang belum punya Kitas dan IMTA bermain. BOPI menilai, pemain asing tersebut, ilegal yang sebarannya ada di 11 kesebelasan.

Dari 25 pemain ilegal tersebut, BOPI membeberkan, termasuk semua pemain bintang atau marquee player, yang jumlahnya sebanyak sembilan nama di delapan klub papan atas Liga 1.

Edy melanjutkan, dirinya tak terima dengan anggapan BOPI yang menilai pemain asing tanpa Kitas dan IMTA tersebut, sebagai pekerja ilegal. 

Jenderal bintang tiga yang juga Panglima Komando Strategis Angaktan Darat (Pangkostrad) ini menegaskan, para pemain asing tersebut masuk ke Indonesia dengan persyaratan resmi. Meskipun ia mengakui, Kitas dan Imta sebagai syarat bermain memang belum pungkas.

"Saya minta maaf. Bukan saya mau tutup telinga bagi orang-orang yang membicarakan hal ini. Tapi percayalah, mereka (pemain asing) ke sini untuk bermain bola, bukan ilegal. Mereka terlihat di televisi, di media. Yakinlah mereka tak akan lari. Mau lari lewat mana? Janganlah dibesar-besarkan," tegasnya, Rabu (19/4/2016), dikutip Republika.

Eddy menolak permintaan BOPI yang meminta agar PSSI dan PT LIB melarang pemain asing yang belum punya Kitas dan Imta diturunkan di pertandingan Liga 1. 

"Jangan salahkan klub. Salahkan saya. Karena saya yang memberikan izin mereka bermain. Dan Ketua Umum BOPI (Noor Aman) membolehkan mereka bermain," terang Edy.

Edy menambahkan, jika larangan tersebut diterapkan, akan mengganggu usaha PSSI menggelar kembali kompetisi sepak bola nasional. 

Menurut dia, para sponsor dan pemilik hak siar Liga 1, juga mengancam akan menghentikan kerja sama dengan PSSI dan LIB.

Itu jika para pemain asing serta marquee player tanpa Kitas dan IMTA, dilarang tampil. Itu artinya, Edy menegaskan, tak perlu lagi ada kompetisi sepak bola di Indonesia. 

"Bagaimana? Apa saya harus mengambil keputusan sekarang untuk menghentikan Liga 1 sampai masalah Kitas (dan IMTA) ini selesai," ujarnya.

Pernyataan Ketua Umum PSSI ini menjadi angin segar bagi Persib Bandung dan klub lain yang pemain asingnya belum ber-Kitas.

Maung Bandung bisa memainkan Michael Essien dan Carlton Cole di pertandingan melawan PS TNI di Stadion Pakansari Bogor, Sabtu (22/4/2017).

Senada dengan Ketum PSSI, Manajer Persib, Umuh Muchtar, menyatakan pemain asing seperti Essien dan Cole bukan orang bermasalah yang keberadaannya dinilai mengancam.

Umuh menilai, BOPI menghambat telah membuat malu bangsa Indonesia soal Kitas ini. Umuh menyerukan BOPI dibubarkan saja jika menghambat kemajuan sepakbola Indonesia.*

Related Posts

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *